Rabu, 02 Oktober 2013

JENIS TES KEMAMPUAN BAHASA JEPANG


Adalah sebuah keharusan apabila kita ingin menuntut ilmu ke negara lain kita diharuskan untuk menguasai bahasa yang dipakai, biasanya ditunjukkan dengan sertifikat atau nilai dari sebuah tes kemampuan bahasa. Di Jepang, kemampuan bahasa Jepang bisa dikatakan mutlak diperlukan apabila ingin sekolah di Jepang. Memang ada beberapa program yang 100% pengantarnya menggunakan bahasa Inggris tapi jumlahnya sangat sedikit. Di negara negara yang berbahasa Inggris kita mengenal beberapa jenis tes kemampuan bahasa Inggris, misalnya TOEFL, IELTS, TOEIC dan lain lain. Di Jepang juga ada beberapa jenis tes kemampuan bahasa yang diakui oleh institusi pendidikan maupun perusahaan. Dalam tulisannya ini saya ingin mencoba mengulas beberapa jenis tes bahasa Jepang yang ngetrend dikalangan pelajar asing.
Beberapa-jenis-tes-kemampuan-bahasa-jepang antara lain:

1. Japanese Language Proficiency Test (JLPT)

Jika ditulis dalam bahasa Jepang menjadi 日本語能力試験 (Nihongo Nouryoku Shiken, yang artinya tes kemampuan bahasa Jepang) disponsori oleh Japan Education Exchanges and Services. Kalau tidak salah, pertama kali JLPT diadakan tahun 1984 dan dari tahun ke tahun peserta terus bertambah sehingga menjadikan tes ini adalah tes kemampuan bahasa Jepang yang paling populer di kalangan pelajar asing di Jepang maupun orang yang minat belajar bahasa Jepang di luar Jepang. Kenapa saya katakan paling popular? Karena disamping jumlah pesertanya yang semakin banyak, tes ini diadakan di sekitar 39 propinsi atau kota di Jepang dan juga di luar Jepang. Dari data tahun 2012, ada 53 negara diluar Jepang yang menyelenggarakan JLPT. Peserta JLPT seluruh dunia tahun 2009 mencapai hampir 750.000 orang.

Grade atau level kemampuan dalam JLPT dibagi menjadi 5, yaitu N1,N2,N3,N4 dan N5. N1 adalah level tertinggi dan sebaliknya N5 adalah level terendah. Sebagai gambaran saja, apabila seseorang ingin belajar di program sarjana (S1) di universitas swasta yang biasa biasa saja, biasanya disyaratkan lulus N2. Tapi apabila ingin masuk universitas negeri biasanya memerlukan N1. Tolong diingat, ini sebagai gambaran saja, bukan mutlak sebuah aturan. Karena untuk bisa lulus ujian masuk biasanya universitas menetapkan beberapa pertimbangan, bukan hanya berpatokan kemampuan bahasa. Disamping paling popular dikalangan pelajar, JLPT juga paling banyak digunakan sebagai acuan baik oleh universitas maupun perusahaan. Untuk waktu ujian, JLPT diadakan 2 kali setahun yaitu bulan Juli dan Desember.

2. The Examination for Japanese University Admission for International Students (EJU)

Jenis tes yang lain adalah EJU, dalam bahasa Jepang sering disebut sebagai 留学試験 (ryuugaku shiken, yang artinya tes untuk mahasiswa asing) yang diadakan oleh Japan Student Services Organization (JASSO). Keunggulan dari tes ini adalah disamping kemampuan bahasa Jepang, ada bidang tertentu yang lebih spesifik yang bisa diambil oleh peserta ujian apabila diperlukan. Misalnya, apabila peserta memerlukan sertifikat kemampuan bahasa Jepang dalam bidang matematika, dia bisa mengambil tes bahasa Jepang dan matematika. Apabila pingin science, bisa mengambil tes bahasa Jepang dan science….dan seterusnya. Di Jepang tes ini juga cukup populer dikalangan pelajar asing dan diadakan 2 kali setahun, yaitu bulan Juni dan November. Tahun 2012, EJU akan diadakan di sekitar 17 propinsi di Jepang, sedangkan diluar Jepang akan diadakan di 14 negara. Di Indonesia tes ini diadakan di Jakarta dan Surabaya.

3. Tes of Practical Japanese (JTEST)

Dalam bahasa Jepang disebut sebagai 実用日本語検定 (Jitsuyou Nihongo Kentei, artinya kurang lebih jadi tes praktek bahasa Jepang). Tes ini boleh dibilang baru dibandingkan dengan JLPT maupun EJU. Mulai dilaksanakan tahun 1991, dari tes ke tes jumlah pesertanya juga semakin meningkat. Dari penelusurannya saya, dalam 1 tahun ada sekitar 70.000 orang yang mengikuti ujian ini. Menurut saya ada 2 kelebihan dari JTEST, yaitu biayanya lebih murah dan ujian diselenggarakan setiap bulan ganjil, jadi ada 6 kali ujian dalam 1 tahun. Tentu ini sangat membantu bagi yang berburu sertifikat dan juga yang ingin memantau perkembangan studi atau kemampuan bahasa Jepangnnya. Selain Jepang, tes ini juga diadakan diluar Jepang, seperti di China, Taiwan, Thailand, Mongolia dan Vietnam. Sayang sekali belum diselenggarakan di Indonesia. mengenai level, JTEST juga membagi berdasarkan kemampuan dari F sampai A. Level F terendah dan A adalah level tertinggi. Disamping itu juga ada level bisnis bagi yang memerlukan sertifikat kemampuan bahasa Jepang dalam bidang bisnis.

Nah, itu adalah beberapa jenis tes kemampuan bahasa Jepang. Kalau yang tinggal di Jepang minimal ada 3 alternatif tersebut. Sedangkan yang tinggal di Indonesia masih ada 2 alternatif yang bisa dimanfaatkan. Selamat mencoba. Jangan pernah berhenti belajar.

Ganbarimashou!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar