Sabtu, 29 Maret 2014

KANA-SHIBARI

Kana-shibari adalah istilah dalam bahasa Jepang untuk kelumpuhan saat tertidur, sebuah fenomena ketika tidur dalam keadaan Rapid Eye Movement (REM) tumpang tindih dengan kesadaran yang terbangun. Tubuh korban masih lumpuh dalam keadaan tidur, tetapi mata terbuka dan pikiran setengah sadar, dan dunia nyata dan mimpi bercampur. Cerita tentang Kana-shibari berasal dari zaman kuno, dan itu disebabkan oleh kekuatan supranatural yang berlaku pada tubuh. Ada beberapa legenda tentang Kana-shibari, dan masing-masing memiliki penyebab yang berbeda.

Bentuk yang paling umum dari Kana-shibari berasal dari kerasukan. Ketika seseorang dirasuki oleh inugami, kitsune, tanuki, atau jenis lain dari tsukimono, salah satu gejala yang mungkin mereka dapat kembangkan adalah imobilitas atau kelumpuhan tidur. Kerasukan semacam ini kadang-kadang dapat diatasi jika shugenja – semacam biksu – membacakan sutra Buddha untuk mengusir roh hewan yang merasuki. Setelah roh itu diusir, Kana-shibari akan hilang, dan semua akan kembali baik.
Yokai jenis lain dapat menimbulkan Kana-shibari. Makura-gaeshi, semacam Zashiki-warashi dari Prefektur Ishikawa, menghantui kamar di malam hari, membalik bantal-bantal milik para penduduk yang tertidur. Korbannya kadang-kadang terbangun di tengah malam, merasakan sesuatu yang berat di dada mereka, dan menemukan hantu anak kecil yang duduk di atas mereka. Hal ini dapat terjadi secara sporadis, atau bahkan setiap malam, tergantung pada suasana hati dari Makura-gaeshi. 

Meskipun tidak benar-benar berbahaya, ini adalah pengalaman yang menakutkan bagi korban.
Kana-shibari bahkan dapat disebabkan oleh manusia – biasanya oleh penyihir atau dukun. Kisah Kiyohime memiliki satu bagian di mana sang putri yang cemburu mengejar kekasihnya, Anchin. Mencoba untuk melarikan diri dari rayuannya, Anchin meminta bantuan pada seorang biksu di sebuah kuil di Kumano, dan mereka mampu untuk menjebak Kiyohime dalam Kana-shibari, memberikan Anchin waktu untuk melarikan diri.

Akhirnya, Kana-Shibari dapat disebabkan oleh hantu. Sebuah catatan yang terkenal berasal dari cerita hantu yang populer di Prefektur Iwate. Ada banyak variasi, tetapi umumnya yang terjadi adalah ini: pada tengah malam, seseorang bangun dengan tidak menyenangkan, dan merasakan firasat ketakutan. Ia menyadari bahwa ia tidak bisa bergerak, meskipun ia terjaga. Rasanya seperti ada lengan kuat yang mencengkeram erat-erat, membuatnya tidak bisa bergerak. Tiba-tiba, kekuatan tak terlihat menarik kakinya dan menyeretnya keluar dari kasurnya – biasanya ke arah jendela yang terbuka, atau sungai, atau tempat berbahaya lainnya! Setelah perjuangan putus asa, ia akhirnya terlolos dari kelumpuhan tidur, dan melihat hantu seorang wanita paruh baya naik ke langit-langit.

APAKAH MAKNA SEBENARNYA DARI KATA ''ITADAKIMASU?''

Di Jepang sudah menjadi hal yang lumrah bila sebelum menyantap makanan akan mengatakan itadakimasu (いただき ます). Itadakimasu sendiri memiliki arti “saya dengan rendah hati menerima“.

Cara Menggunakan kata Itadakimasu


Itadakimasu umumnya dikatakan sebelum makan. Tapi sebelum itu kalian harus bertepuk tangan kecil (gassho) dan menundukkan kepala kalian sedikit ketika kalian mengatakan itadakimasu, lalu setelah itu kalian dapat mulai menyantap makanannya.

Apa arti Itadakimasu ?

Mayoritas penduduk Jepang adalah beragama Budha, Itadakimasu terkait dengan prinsip-prinsip Buddhisme untuk menghormati semua makhluk hidup. Itadakimasu dimaksudkan untuk mengucapkan terima kasih kepada hewan dan tumbuhan yang menyerahkan hidup mereka untuk makan. Ini juga dimaksudkan untuk berterima kasih kepada semua orang yang berperan dalam membawa makanan ke meja, termasuk nelayan, petani dan chef.

Habiskan makanan kalian

Tradisi di Jepang menganggap boros apabila kita tidak menghabiskan dan menyisakan makanan kita, terkait dengan filosofi Budha yaitu semua kehidupan adalah suci karena hewan dan tumbuhan dengan sukarela merelakan hidupnya untuk menjadi santapan kita atau dalam tradisi Indonesia biasa disebut “mubazir”.


Tapi ini jarang ditemukan di Jepang, karena umumnya masakan Jepang tidak ada yang berukuran besar. Jikapun ada seseorang yang menyisakan makanan, itu dikarenakan orang tersebut tidak menyukai makanannya. Dan orang tersebut akan diampuni jika menawarkan kepada sahabatnya untuk menghabiskannya.
Jadi, tidak ada salahnya kan, apabila budaya “Itadakimasu” kita terapkan sebelum kita menyantap makanan.



Source : japan-talk.com

Rabu, 26 Maret 2014

KELUARGA SAYA

私の家族
Watashi no Kazoku
Keluarga Saya
祖父
Sofu
Kakek saya
お祖父さん
Ojiisan
Kakek orang lain
祖母
Sobo
Nenek saya
お祖母さん
Obaasan
Nenek orang lain
Oji
Paman
さん
Oji-san
Paman orang lain
Oba
Bibi
さん
Oba-san
Bibi orang lain

Chichi
Ayah saya
お父さん
Otousan
Ayah orang lain

Haha
Ibu saya
お母さん
Okaasan
Ibu orang lain

Ani
Kakak laki-laki saya
お兄さん
Oniisan
Abang orang lain

Ane
Kakak perempuan saya
お姉さん
Oneesan
Kakak orang lain

Otouto
Adik laki-laki saya
弟さん
Otoutosan
Adik laki-laki orang lain

Imouto
Adik perempuan saya
妹さん
Imoutosan
Adik perempuan orang lain
主人
Shujin
Suami saya
ご主人
Goshujin
Suami orang lain

Tsuma
Istri saya
家内
Kanai
Istri saya
奥さん
Okusan
Istri orang lain


息子
Musuko
Putra/anak laki-laki saya
息子さん
Musuko-san
Putra/anak laki-laki orang lain

Musume
Putri/anak perempuan saya
娘さん
Musume-san
Putri/anak perempuan orang lain
長男
Chounan
Anak laki-laki pertama
長女
Choujo
Anak perempuan pertama
Ko
Anak
子供
Kodomo
Anak

 Oi
Keponakan laki-laki

Mei
Keponakan perempuan
いとこ
Itoko
Saudara sepupu

Selasa, 25 Maret 2014

KERINDUAN ORANG JEPANG DENGAN NEGERINYA SAAT BERADA DI INDONESIA


Apa saja sih yang paling dirindukan orang Jepang tentang negerinya ketika berada di Indonesia?

Terkadang kita ingin menetap di suatu negara dalam jangka waktu yang lama, namun berada di luar negeri ternyata membuat kita ingat akan indahnya kampung halaman kita dan kebiasaan-kebiasaan di sekitar lingkungan tempat tinggal kita. Ternyata perasaan kangen atau rindu dengan kampung halaman juga dirasakan oleh orang Jepang lho...
Kali ini kita akan melihat orang Jepang yang ada di Indonesia, banyaknya orang Jepang yang kita lihat di lingkungan kita ini mulai dari sekolah, tempat kerja, mungkin tetangga kalian orang Jepang, beberapa dari mereka sangat merindukan hal-hal di bawah ini.
1. Gaya berpakaian yang menarik perhatian

Jepang memang terkenal akan fashion style-nya yang bisa dibilang unik, tidak heran jika kita ke Jepang, kita akan melihat banyaknya orang-orang yang berpakaian aneh dan ada juga yang keren, padahal di tempat tersebut tidak ada event yang terlihat. Mungkin kalian lebih mengenalnya dengan kata “HARAJUKUyup, style yang satu ini memang mencolok mata, mulai dari gaya rambut, aksesoris dan make-up sangatlah menarik perhatian, begitu juga dengan cosplay.

Gaya berpakaian seperti inilah yang masih sedikit dilihat oleh orang Jepang di Indonesia, walaupun sekarang sudah ada event cosplay, namun untuk melihat seseorang berpakaian serba nyentrik ala Jepang di jalan-jalan biasa, masih belum ada.
2. Penjaga toko yang semangat bekerja

Mungkin orang Jepang telah dijejali pelajaran mengenai customer service sejak kecil, karena di manapun kalian berada, kalian akan mendapat pelayanan yang memuaskan. Bahkan di dalam mini market sekalipun, yang walaupun sang atasan tidak berada di tempat, mereka tidak akan bermalas-malasan bahkan biasanya bekerja sama giatnya. Berbeda dengan mini market di sini, bila berada di tempat yang sedikit sepi, tidak jarang kalian akan menemukan mini market itu sedikit berdebu, sepi dan para pegawainya sibuk tidur-tiduran atau mengobrol di balik kasir.
3. Melihat pekerja kantoran tertidur di kereta

Walaupun bukan hal yang jarang untuk menemukan seseorang tertidur di angkutan umum, namun di Jepang, frekuensi para pekerja kantoran yang tiba-tiba tertidur begitu saja di kereta sungguh luar biasa. Tidak heran bila di kereta Jepang kita dapat menemukan orang yang tidak bisa menahan rasa kantuknya kemudian secara tidak sengaja dia akan tertidur dengan pose-pose yang aneh. hihihihi~

Kalau di sini, tertidur di angkutan umum bisa berarti kecopetan, dibuang ke tempat terpencil, diculik untuk dimintai tebusan, atau hal-hal mengerikan lainnya bisa saja terjadi saat kalian tidak berhati-hati.
4. Melihat kru airport membungkuk untuk menyambut para penumpang



Entah ini adalah bentuk sopan santun yang berlebihan atau bagaimana, tapi para mekanik dan kru airport sepertinya akan membungkuk untuk menyambut kalian saat pesawat mendarat. Selain itu banyak juga laporan bahwa salah satu yang dirindukan para ekspatriat ini adalah melihat para kru ini membungkuk karena hal ini seperti menandakan bahwa kalian ‘sudah di Jepang’ dan bukan di luar negeri.
5. Permintaan maaf saat kereta terlambat


Tidak hanya bersih, dapat diandalkan dan ada di mana saja, kereta-kereta di Jepang sangat tepat waktu, bahkan di tengah jam sibuk sekalipun, semua kereta akan datang tepat di waktu yang ditentukan. Bahkan bila kalian terlambat, perusahaan kereta api akan memberikan kalian sebuah tiket yang menjelaskan kepada perusahaan kalian bahwa kalian telat karena keterlambatan kereta tersebut, dan kalian bebas dari hukuman apapun!

Tidak peduli salah siapa, sang konduktor atau staf stasiun akan tetap meminta maaf atas keterlambatan kereta, sebuah tanda bahwa mereka siap menerima tanggung jawab yang besar karena kesalahan mereka. Sesuatu yang tidak bisa kita harapkan di Indonesia dengan lalu lintasnya yang berantakan dan supir-supir yang egois.
6. Dipersilahkan untuk menunggu

Sama seperti di Indonesia, orang Jepang sangatlah ramah dan perhatian dengan orang lain. Misalnya saat kalian harus mengantri untuk suatu hal, maka kalian akan dipersilahkan untuk menunggu di ruang tunggu. Banyak orang luar negeri yang tidak biasa melakukan hal ini. Namun ada satu perbedaan besar dari budaya Jepang dengan Indonesia, saat mereka (Jepang) mengatakan, “Bersediakah anda untuk menunggu selama 15 menit?“, artinya mereka benar-benar akan datang 15 menit kemudian untuk membantu kalian. Sedangkan di Indonesia, mungkin 150 menit kemudian baru mereka akan mengingatkan kalau giliran kalian masih satu jam lagi.
7. Kecepatan Internet

Yang ini sudah pasti sangat dirindukan oleh orang Jepang yang ada di Indonesia bagaimana tidak, biasanya di Jepang mereka bisa mengakses internet dengan kecepatan 11,7 mbps stabil, namun di Indonesia 3,34 Mbps itupun tidak stabil.
8. Vending Machine

自動販売機 Jidouhanbaiki (Vending Machine/mesin penjual otomatis) di Jepang sangatlah beraneka ragam, vending machine ini dapat ditemui di setiap pinggiran jalan di Jepang, mesin ini juga menjual beraneka ragam barang 24 jam, mulai dari makanan dan minuman hingga majalah dewasa. Bagaimana dengan di Indonesia? Ya syukur-syukur kalo kita menemukan mesin penjual minuman, itupun biasanya ada di rumah sakit atau di hotel.

Source : keepo.me