Jumat, 28 November 2014

Jenis-jenis Setsuzokushi


      Ada beberapa pendapat mengenai setsuzokushi ini. Ada yang membaginya menjadi lima jenis dan ada juga yang membaginya menjadi tujuh jenis. Seperti Uehara Takeshi dalam buku Shinshu Kaimei Kokubunpo, Terada Takanao dalam buku Chugakusei No Kakubunpou dan Hirai Masao dalam buku Nandemo Wakaru Shinkokugo Handobukku membagi setsuzokushi menjadi 7 jenis yakni: heiritsu,sentaku, tenka, gyakusetsu, joken, tenkan dan setsumei. Baik Nagayama Isami maupun Murakami Motojiro tampaknya mengelompokkan jenis setsuzokushi [konjungsi] jouken, tenkan dan setsumei [yang dikemukakan oleh Uehara Takeshi, Terada Takanao dan Hirai Masao]
menjadi jenis junsetsu.   
1. Setsuzokushi yang menyatakan hubungan yang setara [heiritsu no setsuzokushi] Setsuzokushi yang dipakai untuk menyatakan hubungan setara di antaranya:
oyobi [dan, serta, lagi], narabini [dan, lagipula, serta, begitu pula], mata [dan, lagi,
juga, selanjutnya].Setsuzokushi-setsuzokushi seperti ini berfungsi untuk merangkaikan, menjajarkan atau mengumpulkan beberapa kata atau kalimat yang setara sehingga menjadi satu kesatuan kalimat yang lebih besar.
a.       Ji wo kaki, mata hon wo yomu.
b.      Pochi wa utsukushiku, mata kashikoi inu
desu.
c.       Eigo narabini suugaku o benkyou
shinasai!
d.       Yuka-san, Emiko-san, oyobi Akemi-san ga
daihyou toshite dekakemesu.
2.       Setsuzokushi yang menyatakan pilihan [sentaku no setsuzokushi]
Jenis setsuzokushi ini berfungsi menyatakan pilihan di antara kata-kata yang disebutkan
sebelumnya dengan kata-kata yang disebutkan kemudian. Setsuzokushi yang menyatakan pilihan ini antara lain: aruiwa [atau, atau pun, boleh jadi, mungkin, barangkali, kalau tidak], soretomo [atau, kalau tidak], matawa [atau], moshikuwa [atau, atau pun] dan sebagainya.

a.       Okashi ga ii ka, soretomo, kudamono ga
ii ka?
b.      Denwa matawa denpou de oshirase
shimasu.
c.       Furansu-go aruiwa doitsu-go o benkyou
shitai to omotteru.
d.      Tegami moshikuwa denwa de gohenji
itashimasu.
e.      Setsuzokushi yang menyatakan hubungan
tambahan [tenki no setsuzokushi]
3.       Setsuzokushi yang dipakai untuk menyatakan hubungan tambahani di
antaranya kata-kata omake ni [tambahan, sebagai tambahan, selain itu, lagipula], shikamo [lagipula, dan, juga, selanjutnya tambahan], soshite/soushite [lalu, dan lagi,
selanjutnya], sonoue [di samping itu, selain itu, lagipula, tambahan pula], sorekara [lalu,sesudah itu, maka, selanjutnya], sore ni [lagipula, selain itu, tambahan], nao [lagi, lagipula, selanjutnya dan lagi, demikian juga], mata [lagi, dan juga, selanjutnya tambahan, yang lain]. Setsuzokushi kelompok ini berfungsi menyatakan bahwa tindakan pertama diikuti tindakan berikutnya, benda/keadaan yang pertama diikuti benda/keadaan yang pertama diikuti benda/keadaan berikutnya. Penjelasan yang disebutkan kemudian memperkuat penjelasan yang disebutkan sebelumnya.

a.       Kare wa Eigo ga dekita, shikamo nihongo
mo dekiru.
b.      Yama ni mo itta shi, soshite umi ni mo
itta.
c.       Ame mo hidokatta ga, sonoue kaze mo
hidokatta.
4.       Setsuzokushi yang menyatakan hubungan yang berlawanan [gyakusetsu no setsuzokushi] Setsuzokushi yang dipakai untuk menyatakan hubungan yang berlawanan ialah: ga [[tapi, tetapi, namun], kedo/ keredo/kedomo/keredomo [tapi, tetapi, akan tetapi, meskipun, walaupun], shikashi [tetapi, walaupun demikian, namun] soredemo [walaupun begitu, walaupun demikian, tetapi], tadashi [tetapi, tapi], daga/desu ga [tetapi, akan tetapi, walaupun demikian], dakedo/dakeredo/desukedo/ desukeredo/desukeredomo/dakeredomo [walaupun demikian, tapi, tetapi], datte [tetapi], demo [walaupun begitu, biarpun, tetapi, akan tetapi], tokoroga [tetapi, sebaliknya, padahal, melainkan], dan sebagainya. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini berfungsi untuk merangkaikan beberapa kata atau kalimat dan menyatakan bahwa pernyataan yang disebutkan pertama berlawanan dengan pernyataan yang disebutkan kemudian.
a.        Atama no ii gakusei da. Shikashi, kesseki
ga ooi.
b.      Kinou depaato e ikimashita. Tokoroga,
depaato ga yasumi deshita.
c.       Haru ga kita. Daga, mada kaze wa
tsumetai.
d.       Setsuzokushi yang menyatakan hubungan
sebab-akibat atau hubungan persyaratan
[jouken no setsuzokushi]
5.       Setsuzokushi-setsuzokushi yang menyatakan hubungan sebab-akibat ini antara lain:
sorede [oleh sebab itu, maka], sokode [oleh karena itu, jadi], suruto [dengan demikian,
lantas], dakara/desukara [oleh karena itu, maka, karena, sehingga, jadi], shitagatte
[oleh karena itu, oleh sebab itu, jadi, karena], yue ni [oleh karena itu, oleh sebab
itu], soreyue [oleh sebab itu, karena itu], to [karena, sebab, bila, kalau]. Setsuzokushi
jenis ini berfungsi merangkaikan beberapa kata atau kalimat dan menyatakan kata-kata
atau kalimat yang disebutkan mula-mula merupakan syarat atau sebab, sedangkan
kata-kata atau kalimat yang disebutkan kemudian merupakan akibat.
a.       Ano mise wa maigetsu juugonichi ga
kyuujitsu da.
b.      Kyou wa juugonichi da. Suruto,
ano mise e itte mo dame da ne.

c.       Ashita wa tenki ga waruku narisou desu
ne. Dakara, ashita wa yameyou, yama e iku
no wa.

d.       Chottomo undou shinai. Shitagatte,
karada ga yowai no da.

e.      Kare wa karada ga yowai. Sorede, yoku
kesseki suru.
6.       Setsuzokushi yang menyatakan suatu perubahan atau peralihan [tenkan no setsuzokushi] Setsuzokushi yang termasuk jenis ini berfungsi merangkaikan beberapa kata atau kalimat dengan menyatakan bahwa pernyataan yang disebutkan kemudian merupakan peralihan/pergantian/ perubahan daripada pernyataan yang disebutkan mula-mula. Setsuzokushi- setsuzokushi yang termasuk jenis ini diantaranya: sate [kalau begitu, baik, nah, adapun, jadi, maka, lantas], dewa [kalau begitu, maka, lalu, kemudian, jadi, baiklah], tokini
[walaupun demikian, ngomong-ngomong], tokorode [oya, ngomong-ngomong, tetapi],
soredewa [kalau begitu, jika demikian, jadi], tonikaku [namun demikian, walau bagaimanapun, pokoknya, pada umumnya, bagaimanapun juga].
a.       Tokoro de, konogoro eiga o mimasu ka?

b.      Sate, hanashi kawatte, kawa e asobi ni
itta Yukari-san wa.

c.       Toki ni, ano mondai wa dou narimashita

7.       Setsuzokushi yang menyatakan hubungan penjelasan [setsumei no setsuzokushi]
Di dalam kelompok setsuzokushi yang menyatakan hubungan penjelasan ini
terdapat kata-kata: tsumari [dengan singkat, dengan kata lain, pendek kata, alhasil, ialah,
yaitu, akhirnya, yakni], sunawachi [yaitu, yakni, ialah, lalu], tatoeba [misalnya, umpamanya, seandainya], nazenara [sebab, karena], yousuruni [dengan singkat, pendek kata, pokoknya, sebenarnya], dan lain-lain. Setsuzokushi kelompik ini berfungsi merangkaikan beberapa kata atau kalimat dan menyatakan pernyataan yang disebut kemudian merupakan penjelasan atau tambahan pernyataan yang disebut sebelumnya.
a.       Dekakeru no wa yameta hou ga ii.
Nazenara ashita wa ame ga furusou dakara.

b.      Nihon wa shiki, sunawachi haru, natsu,
aki, fuyu no henka ga aru.

c.       Pembentukan Setsuzokushi
Kata-kata yang termasuk setsuzokushi
[konjungsi] jumlahnya cukup banyak.
Pembentukan setsuzokushi dapat terjadi dengan pola-pola seperti berikut:
1.       Meishi + joshi
Tokoroga [tokoro +ga]
Sorenara [sore +nara]
Yueni [yue +ni]
Tokorode [tokoro + de]
Soredewa [sore +dewa]
Sokode [soko +de]
Soreni [sore +ni]
Sorede [sore +de]
Tokini [toki +ni]

2.       Doushi + joshi
Shitagatte [shitagau + te]
Narabini [narabu + ni]
Suruto [suru +to]

3.       Fukushi + joshi
Matawa [mata + wa]

4.       Jodoushi + joshi
Desukeredomo [desu +keredomo]
Desukeredo [desu +keredo]
Desukedo [desu +kedo]
Dakeredomo [da + keredomo]
Dakeredo [da + keredo]
Dakedo [da +kedo]
Desukara [desu + kara]
Dakara [da +kara]
Desuga [desu + ga]
Daga [da +ga]

5.       Joshi + joshi
Demo [de + mo]
Dewa [de + wa]
Shikamo [shika + mo]

6.       Fukushi + doushi
Soushite [sou +shite]
Soshite [so +shite]

7.       Fukushi + doushi + joshi
Sousuruto [sou +suru + to]
D. Setsuzokushi yang sama dengan kelas
kata lain

1. Setsuzokushi yang sama dengan fukushi
[adverbia]
a.
[1] Kare wa mata jigyou ni shippai shita.
[fukushi]
[2] Atama mo yoi shi, mata karada mo yoi.
[setsuzokushi]
b.
[1] Nao yoku sagashite mimasu. [fukushi]
[2] Kaijo wa koudou desu. Nao, kaikai wa
kuji desu. [setsuzokushi]
c.
[1] Boku mo aruiwa iku kamo shirenai.
[fukushi]
[2] Tozan aruiwa kaisuiyoku ni iku.
[setsuzokushi]


Setsuzokushi


  Dalam Bahasa Indonesia konjungsi sering disebut juga kata sambung. Nagayama Isami secara singkat menjelaskan bahwa yang dimaksud setsuzokushi ialah kelas kata yang dipakai untuk menghubungkan atau merangkaikan kalimat dengan kalimat atau merangkaikan bagian-bagian kalimat [Isami, 1986: 157]. Fungsi setsuzokushi [konjungsi] yatu:

1. Setsuzokushi dipakai untuk merangkaikan, menjajarkan atau mengumpulkan beberapa kata. Setsuzokushi  dipakai di antara kata-kata itu.

a. Borupen matawa manenhitsu de
kakinasai!
b. Eigo narabini suugaku wo benkyou
shinasai!
c. Yuka-san, Emiko-san oyobi Akemi-san ga
daihyou toshite dekakemasu.


2. Setsuzokushi dipakai untuk menggabungkan dua klausa atau lebih dalam suatu kalimat, menghubungkan
induk kalimat dengan anak kalimat. Setsuzokushi diapit oleh bagian-bagiankalimat yang digabungkan itu.


a. Kare wa seijika de, shikamo, bungakusha
data.
b. Benkyou mo suru shi, mata, undou mo
suru.
c. Tasuke wo motometa ga, shikashi dare
mo konakatta.


3. Setsuzokushi dipakai untuk menggabungkan dua kalimat, menyatakan bahwa kalimat yang disebutkan mula-mula berhubungan dengan kalimat yang disebutkan berikutnya. Setsuzokushi diletakkan setelah titik pada kalimat
pertama.


a. Kaze wa yanda. Daga, ame wa
furitsuzuiteru.
b. Eiga wo mi ni ikou ka. Soretomo, ongaku
wo kiki ni ikou ka?
c. Kare wa atama ga ii. Shikashi, undou ga
dame desu.


       Setsuzokushi tidak mengenal konjugasi atau deklinasi, termasuk kelas kata yang berdiri sendiri [jiritsugo] dan tidak mempunyai dukungan sintaksis dengan bentuk lain, tidak dapat diatur atau dihubung- hubungkan dengan kata lain dan tidak dapat membentuk kalimat tanpa sokongan kata lain. Setsuzokushi hanya berfungsi menghubungkan beberapa kata, menghubungkan dua klausa atau lebih atau menghubungkan bagian-bagian kalimat, menggabungkan kalimat dengan kalimat. Setsuzokushi tidak dapat menjadi subjek, objek, predikat atau pun adverbia.