Ada beberapa pendapat mengenai setsuzokushi ini. Ada yang membaginya menjadi
lima jenis dan ada juga yang membaginya menjadi tujuh jenis. Seperti Uehara Takeshi
dalam buku Shinshu Kaimei Kokubunpo, Terada Takanao dalam buku Chugakusei No
Kakubunpou dan Hirai Masao dalam buku Nandemo Wakaru Shinkokugo Handobukku
membagi setsuzokushi menjadi 7 jenis yakni: heiritsu,sentaku, tenka,
gyakusetsu, joken, tenkan dan setsumei. Baik Nagayama Isami maupun Murakami Motojiro
tampaknya mengelompokkan jenis setsuzokushi [konjungsi] jouken, tenkan dan setsumei
[yang dikemukakan oleh Uehara Takeshi, Terada Takanao dan Hirai Masao]
menjadi jenis junsetsu.
1. Setsuzokushi yang menyatakan hubungan yang setara
[heiritsu no setsuzokushi] Setsuzokushi yang dipakai untuk menyatakan hubungan
setara di antaranya:
oyobi [dan, serta, lagi], narabini [dan, lagipula, serta, begitu pula], mata [dan,
lagi,
juga, selanjutnya].Setsuzokushi-setsuzokushi seperti ini berfungsi untuk
merangkaikan, menjajarkan atau mengumpulkan beberapa kata atau kalimat yang
setara sehingga menjadi satu kesatuan kalimat yang lebih besar.
a.
Ji wo kaki, mata hon wo yomu.
b.
Pochi wa utsukushiku, mata kashikoi inu
desu.
c.
Eigo narabini suugaku o benkyou
shinasai!
d.
Yuka-san,
Emiko-san, oyobi Akemi-san ga
daihyou toshite dekakemesu.
2.
Setsuzokushi yang menyatakan pilihan [sentaku no
setsuzokushi]
Jenis setsuzokushi ini berfungsi menyatakan pilihan di antara kata-kata yang
disebutkan
sebelumnya dengan kata-kata yang disebutkan kemudian. Setsuzokushi yang menyatakan
pilihan ini antara lain: aruiwa [atau, atau pun, boleh jadi, mungkin, barangkali,
kalau tidak], soretomo [atau, kalau tidak], matawa [atau], moshikuwa [atau,
atau pun] dan sebagainya.
a.
Okashi ga ii ka, soretomo, kudamono ga
ii ka?
b.
Denwa matawa denpou de oshirase
shimasu.
c.
Furansu-go aruiwa doitsu-go o benkyou
shitai to omotteru.
d.
Tegami moshikuwa denwa de gohenji
itashimasu.
e.
Setsuzokushi yang menyatakan hubungan
tambahan [tenki no setsuzokushi]
3.
Setsuzokushi yang dipakai untuk menyatakan
hubungan tambahani di
antaranya kata-kata omake ni [tambahan, sebagai tambahan, selain itu,
lagipula], shikamo [lagipula, dan, juga, selanjutnya tambahan],
soshite/soushite [lalu, dan lagi,
selanjutnya], sonoue [di samping itu, selain itu, lagipula, tambahan pula],
sorekara [lalu,sesudah itu, maka, selanjutnya], sore ni [lagipula, selain itu,
tambahan], nao [lagi, lagipula, selanjutnya dan lagi, demikian juga], mata
[lagi, dan juga, selanjutnya tambahan, yang lain]. Setsuzokushi kelompok ini
berfungsi menyatakan bahwa tindakan pertama diikuti tindakan berikutnya,
benda/keadaan yang pertama diikuti benda/keadaan yang pertama diikuti benda/keadaan
berikutnya. Penjelasan yang disebutkan kemudian memperkuat penjelasan yang
disebutkan sebelumnya.
a.
Kare wa Eigo ga dekita, shikamo nihongo
mo dekiru.
b.
Yama ni mo itta shi, soshite umi ni mo
itta.
c.
Ame mo hidokatta ga, sonoue kaze mo
hidokatta.
4.
Setsuzokushi yang menyatakan hubungan yang
berlawanan [gyakusetsu no setsuzokushi] Setsuzokushi yang dipakai untuk menyatakan
hubungan yang berlawanan ialah: ga [[tapi, tetapi, namun], kedo/ keredo/kedomo/keredomo
[tapi, tetapi, akan tetapi, meskipun, walaupun], shikashi [tetapi, walaupun
demikian, namun] soredemo [walaupun begitu, walaupun demikian, tetapi], tadashi
[tetapi, tapi], daga/desu ga [tetapi, akan tetapi, walaupun demikian],
dakedo/dakeredo/desukedo/ desukeredo/desukeredomo/dakeredomo [walaupun
demikian, tapi, tetapi], datte [tetapi], demo [walaupun begitu, biarpun, tetapi,
akan tetapi], tokoroga [tetapi, sebaliknya, padahal, melainkan], dan sebagainya.
Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini berfungsi untuk merangkaikan beberapa kata
atau kalimat dan menyatakan bahwa pernyataan yang disebutkan pertama berlawanan
dengan pernyataan yang disebutkan kemudian.
a.
Atama no
ii gakusei da. Shikashi, kesseki
ga ooi.
b.
Kinou depaato e ikimashita. Tokoroga,
depaato ga yasumi deshita.
c.
Haru ga kita. Daga, mada kaze wa
tsumetai.
d.
Setsuzokushi yang menyatakan hubungan
sebab-akibat atau hubungan persyaratan
[jouken no setsuzokushi]
5.
Setsuzokushi-setsuzokushi yang menyatakan hubungan
sebab-akibat ini antara lain:
sorede [oleh sebab itu, maka], sokode [oleh karena itu, jadi], suruto [dengan
demikian,
lantas], dakara/desukara [oleh karena itu, maka, karena, sehingga, jadi],
shitagatte
[oleh karena itu, oleh sebab itu, jadi, karena], yue ni [oleh karena itu, oleh
sebab
itu], soreyue [oleh sebab itu, karena itu], to [karena, sebab, bila, kalau].
Setsuzokushi
jenis ini berfungsi merangkaikan beberapa kata atau kalimat dan menyatakan
kata-kata
atau kalimat yang disebutkan mula-mula merupakan syarat atau sebab, sedangkan
kata-kata atau kalimat yang disebutkan kemudian merupakan akibat.
a.
Ano mise wa maigetsu juugonichi ga
kyuujitsu da.
b.
Kyou wa juugonichi da. Suruto,
ano mise e itte mo dame da ne.
c.
Ashita wa tenki ga waruku narisou desu
ne. Dakara, ashita wa yameyou, yama e iku
no wa.
d.
Chottomo
undou shinai. Shitagatte,
karada ga yowai no da.
e.
Kare wa karada ga yowai. Sorede, yoku
kesseki suru.
6.
Setsuzokushi yang menyatakan suatu perubahan
atau peralihan [tenkan no setsuzokushi] Setsuzokushi yang termasuk jenis ini berfungsi
merangkaikan beberapa kata atau kalimat dengan menyatakan bahwa pernyataan yang
disebutkan kemudian merupakan peralihan/pergantian/ perubahan daripada
pernyataan yang disebutkan mula-mula. Setsuzokushi- setsuzokushi yang termasuk
jenis ini diantaranya: sate [kalau begitu, baik, nah, adapun, jadi, maka,
lantas], dewa [kalau begitu, maka, lalu, kemudian, jadi, baiklah], tokini
[walaupun demikian, ngomong-ngomong], tokorode [oya, ngomong-ngomong, tetapi],
soredewa [kalau begitu, jika demikian, jadi], tonikaku [namun demikian, walau bagaimanapun,
pokoknya, pada umumnya, bagaimanapun juga].
a.
Tokoro de, konogoro eiga o mimasu ka?
b.
Sate, hanashi kawatte, kawa e asobi ni
itta Yukari-san wa.
c.
Toki ni, ano mondai wa dou narimashita
7.
Setsuzokushi yang menyatakan hubungan penjelasan
[setsumei no setsuzokushi]
Di dalam kelompok setsuzokushi yang menyatakan hubungan penjelasan ini
terdapat kata-kata: tsumari [dengan singkat, dengan kata lain, pendek kata,
alhasil, ialah,
yaitu, akhirnya, yakni], sunawachi [yaitu, yakni, ialah, lalu], tatoeba
[misalnya, umpamanya, seandainya], nazenara [sebab, karena], yousuruni [dengan
singkat, pendek kata, pokoknya, sebenarnya], dan lain-lain. Setsuzokushi
kelompik ini berfungsi merangkaikan beberapa kata atau kalimat dan menyatakan
pernyataan yang disebut kemudian merupakan penjelasan atau tambahan pernyataan
yang disebut sebelumnya.
a.
Dekakeru no wa yameta hou ga ii.
Nazenara ashita wa ame ga furusou dakara.
b.
Nihon wa shiki, sunawachi haru, natsu,
aki, fuyu no henka ga aru.
c.
Pembentukan Setsuzokushi
Kata-kata yang termasuk setsuzokushi
[konjungsi] jumlahnya cukup banyak.
Pembentukan setsuzokushi dapat terjadi dengan pola-pola seperti berikut:
1.
Meishi + joshi
Tokoroga [tokoro +ga]
Sorenara [sore +nara]
Yueni [yue +ni]
Tokorode [tokoro + de]
Soredewa [sore +dewa]
Sokode [soko +de]
Soreni [sore +ni]
Sorede [sore +de]
Tokini [toki +ni]
2.
Doushi + joshi
Shitagatte [shitagau + te]
Narabini [narabu + ni]
Suruto [suru +to]
3.
Fukushi + joshi
Matawa [mata + wa]
4.
Jodoushi + joshi
Desukeredomo [desu +keredomo]
Desukeredo [desu +keredo]
Desukedo [desu +kedo]
Dakeredomo [da + keredomo]
Dakeredo [da + keredo]
Dakedo [da +kedo]
Desukara [desu + kara]
Dakara [da +kara]
Desuga [desu + ga]
Daga [da +ga]
5.
Joshi + joshi
Demo [de + mo]
Dewa [de + wa]
Shikamo [shika + mo]
6.
Fukushi + doushi
Soushite [sou +shite]
Soshite [so +shite]
7.
Fukushi + doushi + joshi
Sousuruto [sou +suru + to]
D. Setsuzokushi yang sama dengan kelas
kata lain
1. Setsuzokushi yang sama dengan fukushi
[adverbia]
a.
[1] Kare wa mata jigyou ni shippai shita.
[fukushi]
[2] Atama mo yoi shi, mata karada mo yoi.
[setsuzokushi]
b.
[1] Nao yoku sagashite mimasu. [fukushi]
[2] Kaijo wa koudou desu. Nao, kaikai wa
kuji desu. [setsuzokushi]
c.
[1] Boku mo aruiwa iku kamo shirenai.
[fukushi]
[2] Tozan aruiwa kaisuiyoku ni iku.
[setsuzokushi]