Terkadang kita sering dibingungkan oleh
kehadiran partikel-partikel seperti ini. Artinya bisa sama, namun sebenarnya
cara pemakaian berbeda-beda. Baiklah, kita bahas satu persatu.
Contoh:
TADA ただ (biasanya pembicara memandang skala/ukuran kecil)
Contoh:
TADA ただ (biasanya pembicara memandang skala/ukuran kecil)
SHIKA & DAKE~しか、~だけ
Kita sering mendengar ungkapan dake dan shika (artinya hanya).
Kita sering mendengar ungkapan dake dan shika (artinya hanya).
Apakah perbedaan dan bagaimana cara
penggunaannya dalam kalimat. Di samping itu banyak sekali ragam selain dake dan
shika,,,seperti: bakari,nomi, tatta,tada, tannaru.. .honno,moppara.
Kalau dalam bahasa Indonesia misalnya:hanya, saja, melulu, cuma, semata-mata. ..
Masalahnya, dalam bahasa Jepang ungkapan tersebut sering divariasikan atau digabung dengan kata depan, bahkan perubahan bentuk kata kerjanya yang membuat kita bingung dan kesulitan. Mari kita perhatikan contoh kalimat berikut:
1. Watashi wa ima (tada) 1000en shika motte imasen.
2. Watashi wa ima (tada) 1000en dake motte imasu.
= saya sekarang hanya ada/punya 1000 yen.
3. Kyuri shika tabenai (makan hanya kyuri/mentimun saja)
4. Kyuri dake tabenai (kyuri/mentimun saja tidak makan) sama halnya dengan no.5
5. Watashi wa butaniku dake tabenai (tidak makan daging babi saja)
Pembahasan:shika biasanya diikuti bentuk negatif, tapi kalau dake bisa keduanya.
Kalau dalam bahasa Indonesia misalnya:hanya, saja, melulu, cuma, semata-mata. ..
Masalahnya, dalam bahasa Jepang ungkapan tersebut sering divariasikan atau digabung dengan kata depan, bahkan perubahan bentuk kata kerjanya yang membuat kita bingung dan kesulitan. Mari kita perhatikan contoh kalimat berikut:
1. Watashi wa ima (tada) 1000en shika motte imasen.
2. Watashi wa ima (tada) 1000en dake motte imasu.
= saya sekarang hanya ada/punya 1000 yen.
3. Kyuri shika tabenai (makan hanya kyuri/mentimun saja)
4. Kyuri dake tabenai (kyuri/mentimun saja tidak makan) sama halnya dengan no.5
5. Watashi wa butaniku dake tabenai (tidak makan daging babi saja)
Pembahasan:shika biasanya diikuti bentuk negatif, tapi kalau dake bisa keduanya.
1. Watashi dake
kono paatii de kanoujo o kisu shita
(Watashi shika kono paatii de kanoujo o kisu shinakatta)
2. Watashi wa kono paatii dake kanoujo o kisu shita
(Watashi wa kono paatii shika kanoujo o kisu shinakatta)
3. Watashi wa kono paatii de kanoujo dake kisu shita
(Watashi wa kono paatii de kanoujo shika kisu shinakatta)
Apakah dake dan shika juga dapat menggantikan wa sebagai pewatas subjek, de sebagai pewatas keterangan tempat dan contoh 3 menggantikan o sebagai pewatas objek?
(Watashi shika kono paatii de kanoujo o kisu shinakatta)
2. Watashi wa kono paatii dake kanoujo o kisu shita
(Watashi wa kono paatii shika kanoujo o kisu shinakatta)
3. Watashi wa kono paatii de kanoujo dake kisu shita
(Watashi wa kono paatii de kanoujo shika kisu shinakatta)
Apakah dake dan shika juga dapat menggantikan wa sebagai pewatas subjek, de sebagai pewatas keterangan tempat dan contoh 3 menggantikan o sebagai pewatas objek?
(1).Tegami wa watashi shika
todokimasendeshita.
(hanya/cuma saya yang mendapat surat)
(2).Tegami wa watashi dake todokimasendeshita.
(hanya/cuma saya yang tidak mendapat surat)
Pengertian kalimat (1) dan (2) jelas berbeda. Kalimat(1) menyatakan cuma saya yang mendapat surat, yang lain tidak. Kalimat (2) menyatakan hanya saya yang tidak mendapat surat,sedangkan yang lain (selain saya) dapat.
(hanya/cuma saya yang mendapat surat)
(2).Tegami wa watashi dake todokimasendeshita.
(hanya/cuma saya yang tidak mendapat surat)
Pengertian kalimat (1) dan (2) jelas berbeda. Kalimat(1) menyatakan cuma saya yang mendapat surat, yang lain tidak. Kalimat (2) menyatakan hanya saya yang tidak mendapat surat,sedangkan yang lain (selain saya) dapat.
Ingat saja polanya (...SHIKA + nai
-bentuk negatif
saja) dan (DAKE + bisa negatif/positif)
Shika harus diikuti bentuk negatif.
Misalnya:Tonikaku, sore wa yaru shika nai wake desu
yo! (Pokoknya, kalau itu cuma bisa dikerjakan lho!)
*Perasaan apa boleh buat: tidak ada cara selain
mengerjakannya. .. *wake=pengungkapan alasan..
saja) dan (DAKE + bisa negatif/positif)
Shika harus diikuti bentuk negatif.
Misalnya:Tonikaku, sore wa yaru shika nai wake desu
yo! (Pokoknya, kalau itu cuma bisa dikerjakan lho!)
*Perasaan apa boleh buat: tidak ada cara selain
mengerjakannya. .. *wake=pengungkapan alasan..
Terkadang ada kalimat penggabungan DAKE
dan SHIKA:
①.Koko dake de shika kaenai (hanya di sini saja kita
bisa beli)
②.Anata dake shika tsukaenain dakara! (hanya kamu
saja yang bisa memakainya.. .) *dakara=menyatakan
hubungan sebab akibat.
③.Ima dake shika taberarenai pan (Roti yang hanya
bisa dimakan sekarang saja) *besok atau lusa roti
tersebut tidak dibuat/tidak bisa makan...Biasanya toko
yang menyediakan roti spesial (kikan gentei
hanbai=penjualan waktu terbatas/tertentu) . Misalnya
roti rasa kare, rasa cokelat melon, dsb...
①.Koko dake de shika kaenai (hanya di sini saja kita
bisa beli)
②.Anata dake shika tsukaenain dakara! (hanya kamu
saja yang bisa memakainya.. .) *dakara=menyatakan
hubungan sebab akibat.
③.Ima dake shika taberarenai pan (Roti yang hanya
bisa dimakan sekarang saja) *besok atau lusa roti
tersebut tidak dibuat/tidak bisa makan...Biasanya toko
yang menyediakan roti spesial (kikan gentei
hanbai=penjualan waktu terbatas/tertentu) . Misalnya
roti rasa kare, rasa cokelat melon, dsb...
Hal ini ditujukan sebagai penegas saja
(DAKE + SHIKA
NAI)..
NAI)..
DAKE dan KATA BANTU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar