Jumat, 28 November 2014

Setsuzokushi


  Dalam Bahasa Indonesia konjungsi sering disebut juga kata sambung. Nagayama Isami secara singkat menjelaskan bahwa yang dimaksud setsuzokushi ialah kelas kata yang dipakai untuk menghubungkan atau merangkaikan kalimat dengan kalimat atau merangkaikan bagian-bagian kalimat [Isami, 1986: 157]. Fungsi setsuzokushi [konjungsi] yatu:

1. Setsuzokushi dipakai untuk merangkaikan, menjajarkan atau mengumpulkan beberapa kata. Setsuzokushi  dipakai di antara kata-kata itu.

a. Borupen matawa manenhitsu de
kakinasai!
b. Eigo narabini suugaku wo benkyou
shinasai!
c. Yuka-san, Emiko-san oyobi Akemi-san ga
daihyou toshite dekakemasu.


2. Setsuzokushi dipakai untuk menggabungkan dua klausa atau lebih dalam suatu kalimat, menghubungkan
induk kalimat dengan anak kalimat. Setsuzokushi diapit oleh bagian-bagiankalimat yang digabungkan itu.


a. Kare wa seijika de, shikamo, bungakusha
data.
b. Benkyou mo suru shi, mata, undou mo
suru.
c. Tasuke wo motometa ga, shikashi dare
mo konakatta.


3. Setsuzokushi dipakai untuk menggabungkan dua kalimat, menyatakan bahwa kalimat yang disebutkan mula-mula berhubungan dengan kalimat yang disebutkan berikutnya. Setsuzokushi diletakkan setelah titik pada kalimat
pertama.


a. Kaze wa yanda. Daga, ame wa
furitsuzuiteru.
b. Eiga wo mi ni ikou ka. Soretomo, ongaku
wo kiki ni ikou ka?
c. Kare wa atama ga ii. Shikashi, undou ga
dame desu.


       Setsuzokushi tidak mengenal konjugasi atau deklinasi, termasuk kelas kata yang berdiri sendiri [jiritsugo] dan tidak mempunyai dukungan sintaksis dengan bentuk lain, tidak dapat diatur atau dihubung- hubungkan dengan kata lain dan tidak dapat membentuk kalimat tanpa sokongan kata lain. Setsuzokushi hanya berfungsi menghubungkan beberapa kata, menghubungkan dua klausa atau lebih atau menghubungkan bagian-bagian kalimat, menggabungkan kalimat dengan kalimat. Setsuzokushi tidak dapat menjadi subjek, objek, predikat atau pun adverbia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar